Malaysia membuat ulah lagi dengan aksinya yang mengklaim kebudayaan orang sembarangan. Setelah beberapa waktu lalu mengklaim Lagu rasa sayange dan reog ponorogo kemudian Batik dan Wayang Kulit sebagai kepunyaan mereka, sekarang lagi-lagi mengklaim Tari Pendet Bali. Kurang Asem banget sih.
Jelas-jelas Tari Pendet berasal dari Bali, dilakukan orang bali. Eh, Malysia malah mengklain seenaknya. Yang sangat mengecewakan lagi malah Tari itu dibuat untuk kampanye wisata "Truly Asia". Kampanye kog pake Tarian orang. Emang Malaysia tidak punya tarian yang lain????
Jujur ya, saya sebagai Bangsa Indonesia merasa sangat kecewa dengan kelakuan tetangga kita itu. Seharusnya sebagai tetangga yang baik itu ikud serta menjaga tetangga yang lain. Gak kayak gini. Mencaplok dari belakang.
"Masyarakat, seniman Bali dan sesepuh penari Bali memprotes klaim Malaysia atas tari pendet. Mereka meminta Malaysia untuk segera mencabut tari pendet dari iklan pariwisata megri jiran tersebut.
Protes ini mereka tuangkan dalam sebuah pegelaran tari pendet di Art Center, Jl Nusa Indah, Denpasar, Bali, Sabtu (22/8/2009)." (dikutip dari detiknews.com)"Masyarakat, seniman Bali dan sesepuh penari Bali memprotes klaim Malaysia atas tari pendet. Mereka meminta Malaysia untuk segera mencabut tari pendet dari iklan pariwisata megri jiran tersebut.
Malaysia mengklaim kebudayaan indonesia sebagai miliknya dengan alasan yang tidak masuk akal yaitu kebudayaan-kebudayaan itu telah lama ada di Malaysia dan dilakukan oleh orang Malaysia. Ya iyalah, orang Indonesia kan banyak yang jadi TKW atau TKI di sana. Trus jelas aja mereka ingin menghormati kebudayaan leluhurnya di Indonesia.
Yang membuat saya tambah kecewa dengan pernyataan Rais: Berikut saya kutip dari tempointeraktif.com
Rais juga mengatakan wayang kulit, yang sering dipentaskan di Malaysia, tak ada urusannya dengan Indonesia karena kesenian itu berasal dari tradisi Hinduisme.
"Indonesia tak punya hak mengklaim kepemilikan wayang kulit karena dia dibawa oleh penguasa Hindu Sri Wijaya di abad ketujuh dan kesenian itu menyebar di Langkasuka (Kedah), Palembang, Batavia dan Temasik," kata Rais.
"Jika Indonesia ingin menggugat masalah ini, dia akan menghadapi jalan buntu dan akan berdampak pada hubungan Malaysia-Indonesia," kata dia.
Tuh kan kata-katanya Nyakitin banget.
Semoga Pemerintah Indonesia segera menyelesaikan masalah ini dan segera membuat daftar kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga tidak bisa diklaim sembarangan oleh negara lain. Sebagai negara yang mempunyai banyak kebudayaan tentunya banyak juga yag iri dengan kita. maka dari tetap BERSATU INDONESIA musnahkan semua yang meninjak-injak harga dirimu. MERDEKA.
Yang membuat saya tambah kecewa dengan pernyataan Rais: Berikut saya kutip dari tempointeraktif.com
Rais juga mengatakan wayang kulit, yang sering dipentaskan di Malaysia, tak ada urusannya dengan Indonesia karena kesenian itu berasal dari tradisi Hinduisme.
"Indonesia tak punya hak mengklaim kepemilikan wayang kulit karena dia dibawa oleh penguasa Hindu Sri Wijaya di abad ketujuh dan kesenian itu menyebar di Langkasuka (Kedah), Palembang, Batavia dan Temasik," kata Rais.
"Jika Indonesia ingin menggugat masalah ini, dia akan menghadapi jalan buntu dan akan berdampak pada hubungan Malaysia-Indonesia," kata dia.
Tuh kan kata-katanya Nyakitin banget.
Semoga Pemerintah Indonesia segera menyelesaikan masalah ini dan segera membuat daftar kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga tidak bisa diklaim sembarangan oleh negara lain. Sebagai negara yang mempunyai banyak kebudayaan tentunya banyak juga yag iri dengan kita. maka dari tetap BERSATU INDONESIA musnahkan semua yang meninjak-injak harga dirimu. MERDEKA.
Hihihi... Eka panas banget ya kayaknya. Yuwk... dinginkan hati dengan minum es teh dulu. Piss...
ReplyDeleteAku perlu komentar nggak ya? tapi udah baca di blog-ku ding ya. That's my opinion. Tentang pak Rais, saya satujuh sama beliauwh...
Salam sayang
Hahahahhaha...Lagi Puasa Mas.
ReplyDeleteMinum Esnya entar aja kalo dah magrib. Hehehhehe
Thanks dah kunjungi blogq ini.
Masalah opini, itu kebebasan masing-masing orang.
Salam Hangat.